Wikipedia

Search results

Thursday, August 07, 2008

Rumah Keabadian

Setiap orang pasti menginginkan segala pengalaman hidup apalagi yang manis - manis abadi untuk dikenang. Bahkan dalam doa pernikahan dari orang - orang yang datang dalam resepsi pernikahan tidak jauh doanya dari esensi abadi.
Kadang kita lupa bahwa hidup ini tidak ada yang abadi, bahkan doa yang dipersembahkan untuk sesama melawan hukum alam bahwa tidak ada didunia ini yang abadi. Abadi yang diinginkanpun juga semu karena hanya menginginkan segala yang baik dan manis, sedang yang pahit dan uzur sedapat mungkin dilupakan.

Semestinya keabadian tidak melulu untuk mengabadikan yang baik dan manis. Momen keabadian sederhana yang diwujudkan dalam album foto tidak hanya menyimpan foto - foto yang bagus kan, bahkan mantan pacar yang pernah menyakitkan hati paling dalampun kadang masih tersimpan dengan baik.

Sayang sekali kita manusia memang ditakdirkan untuk tidak dalam keabadian, kita hanya boleh numpang dalam beranda keabadian. Yang hanya diperbolehkan masuk dalam rumah keabadian hanya ilmu dan amal kita, sedang fisik kita akan hancur dalam keabadian yang benar - benar abadi dan tidak akan menjadi abadi lagi. Sudahkan kita siap untuk masuk dalam rumah (bukan beranda) keabadian....?.

Terlalu sedikit dalam sejarah dunia ini orang yang diabadikan oleh generasi berikutnya yang bukan oleh ilmu dan amalnya. Banyak filsuf, sufi, ilmuwan dan tentunya nabi yang hidup berabab lalu selalu dikenang dengan hasil karya dan perjalanan hidupnya menjadi referensi bagi generasi sekarang. Bukan karena kekayaan materi, bukan karena kecantikan dan kegantengan wajahnya, bukan fasilitas jabatan yang menjanjikan kenikmatan dan juga bukan karena perjananan hidup yang mulus. Semua dikenang abadi dalam rumah keabadian.

1 comment:

Air Setitik Team said...

Please visit our updated blog at http://airsetitik.tk or http://airsetitik.co.cc

Regards-Airsetitik