Wikipedia

Search results

Monday, April 21, 2008

Memilih Jalan Tengah


Jalan tengah enak didengar, enak dirasakan dan enak dinikmati. Itulah tanggapan sebagian besar orang akan jalan tengah. Jalan tengah juga dianalogikan berbeda oleh setiap orang. Analogi anak kecil berbeda dengan anak muda dan tentunya juga berbeda pula dengan jalan pikiran orang tua (reff: orang yang sudah tua). Kenapa jalan tengah selalu enak ?. Jalan tengah enak karena berada ditengah - tengah yang orang tidak takut akan terpeleset, takut jatuh dan tentunya akan dapat banyak bagian karena berada ditengah. Orang beramai - ramai mencari dan memilih jalan tengah dari kelas polisi, jurnalis, karyawan, bisnisman, artis, pejabat bahkan para pelanggan tempat prostusi. Yang namanya jalan tengah adalah kata manjur untuk menghilangkan ketegangan, kemacetan pikiran, keruwetan dan bahkan depresi yang sudah akut.

Jalan tengah yang banyak orang cari adalah jalan keluar dari suatu masalah yang tidak merugikan dan cenderung menguntungkan berbagai pihak untuk masa yang lama. Jalan keluar yang berpihak dan untuk masa pendek itu namanya bukan jalan tengah tetapi jalan pinggir yang dekat dengan hal - hal maksiat karena bisa berbau nepotisme, korupsi, kolusi, narkotika bahkan prostitusi yang akan menyeret suatu masalah menjadi lebih parah. Tidaklah sulit tetapi juga tidaklah mudah untuk menemukan yang namanya jalan tengah. Tentunya yang sudah berpengalaman (maksudnya mempunyai intuisi) mencari jalan tengah dapat lebih cepat dibandingkan dengan yang masih meraba - raba dan penuh nafsu.

Ketrampilan dan keahlian untuk mencari jalan tengah pada dasarnya bisa dilatih dengan mengasah intuisi agar lebih tajam, visioner dan tentunya netral dalam melihat segala hal. Wawasan dan sikap mental sangat berpengaruh terhadap pencarian jalan tengah yang memiliki sifat seimbang. Golongan reaktif tentu lebih sulit dibanding golongan proaktif karena sikap resistensi yang lebih tinggi pada golongan reaktif yang biasanya melekat didalamnya sifat superior. Oleh karenanya untuk mencari jalan tengah pikiran negatif, sikap saling curiga, saling menudutkan bahkan saling menelikung harus dihindarkan. Denagn bertindak sabar, santun dan berprasangka baik tentunya jalan tengah akan datang sendiri karena itu merupakan bagian dari nikmat yang diberikan Tuhan kepada umatnya.

Banyak yang menikmati jalan tengah tetapi banyak juga yang lupa dan seringkali juga Tuhan mengingatkan tetapi kadang kala (bahkan seringkali) kita lupa. Setiap hari orang selalu membuat keputusan dan setiap hari juga tanpa disadari kita telah membuat jalan tengah. Jalan tengah yang adil terhadap teman, keluarga, sesama orang dan juga sesama makhluk hidup. Jalan tengah bukan hanya pada saat dihadapkan pada kasus atau masalah yang besar tetapi lebih pada jalan keseharian manusia. Jalan tengah merupakan pilihan, pilihan antara atas dan bawah, pilihan kiri dan kanan atau bahkan pilihan muka dan belakang. Jalan tengah manusia sebagai makhluk Tuhan tentunya akan memilih jalan tengah untuk selalu bersyukur akan nikmat-Nya dengan menjalankan perintah - perintah-Nya bukan justru untuk mengingkari akan nikmat-Nya. Jalan tengah manusia sebagai makhluk sosial tentunya akan memilih untuk saling menghargai dan menghormati akan hak dan kepentingan orang lain bukan sikap untuk saling menjatuhkan dan saling memangsa. Rutinitas ditempat kerja, rumah, sekolah, lingkungan sosial dan lain sebagainya setiap hari kita hadapi dan sudah semestinyalah kita untuk selalu berada pada jalan tengah agar kita nyaman sebagai makhluk sosial dan beriman sebagai makhluk Tuhan.

Sudahkah kita berada pada jalan tengah......????. (by Her)

No comments: